OLEH: HARIANI KUSTIAH
NO : 085767315082
MAHASISWI FKIP UMRAH
TANJUNGPINANG
ANDA
PERCAYA KEGAGALAN IALAH KESUKSEAN YANG TERTUNDA?
Sering
kita mendengar dan bahkan mengucapkan “kegagalan ialah keberhasilan yang
tertunda”. Sebenarnya kata ini sering kita ucapkan untuk memberikan semangat
kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, agar selalu tetap terus berjuang
dan jangan pernah putus asa atas kegagalan. Namun sadarkan kata ini sebenarnya
belum memiliki kekuatan. Mengapa tidak kita ucapakan saja bahwa “kegagalan
ialah tangga-tangga menuju kesuksesan”. Kalimat ini setidaknya lebih tajam.
Tidak mudah untuk
menjadi seorang yang sukses, karena kesuksesan telah memiliki sayarat. Syaratnya jelas, bila anda ingin sukses, temui terlebih
dahulu kegagalan.
Jika anda merasa enggan
untuk melewati kegagalan maka titik kesuksesan tidak pernah anda temukan. Cukup
bermimpi sajalah menjadi orang yang sukses.
Sering kita berfikir
mengapa orang itu bisa sukses tanpa meniti jembatan kegagalan? Sedangkan kita
harus bersusah payah mendaki satu persatu anak tangga?
Anda pernah
melihat anak tangga yang cuma terdiri dari satu atau dua anak tangga
saja. Pendakinya kadang tidak perlu
melewati satu persatu anak tangga untuk mencapai tujuannya. Cukup meloncat
saja, dan hap! Sampai. Namun anda pasti berfikir mengapa saya
harus melewati puluhan bahkan ratusan anak tangga untuk sampai pada kesuksesan.
Apa anda merasa iri dengan orang yang
tidak mengalami kegagalan? Kenapa iri? Bukankan kemudahan yang diperoleh dalam
mencapai tujuannya setimpal dengan apa yang diraihnya. Paling-paling dia hanya
sampai di sebuah tempat yang rendah dan landai.
Sementara anda yang meniti ratusan anak
tangga dengan jerih payah dan keteguhan hati, akhirnya akan sampai pada tempat
yang lebih tinggi. Jadi untuk apa iri?
Tapi proses menaiki ratusan anak tangga
tersebut terkesan sangat lama dan melelahkan bukan. Sehingga kita sering
berfikir seakan hidup ini untuk gagal dan gagal lagi.
Simaklah
kisah berikut ini:
Anda tahu pohon bambu cina? Pohon bambu cina tidak akan
menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama. Selama tahun-tahun
itu pohon ini hanya akan tumbuh beberapa puluh sentimeter saja. Sementara
tanaman-tanaman lain dalam waktu cepat mampu menjulang. Bahkan rumput saja yang
tumbuh di sebelahnya, dalam satu sampai dua minggu sudah mampu menyaingi
tingginya.
Namun apa yang
terjadi setelah lewat waktu enam sampai tujuh tahun itu? setelah waktu
tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu
cepatnya dan ukurannya bukan lagi sentimeter melainkan meter.
Sebenarnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut?
Ternyata
selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja
kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata. Fokus pertumbuhan
pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon
bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang
ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.
Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak
mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan
angin saja akan membuatnya tumbang. Begitu juga dengan
anda, jika anda tidak melewati begitu banyak pelajaran yang berharga lewat
kegagalan, apa anda masih mampu bertahan dengan satu kali tiupan angin? Saya
rasa tidak.
Maka sepantasnya
kita jangan khawatir. Karena
pertumbuhan tidak selalu berarti harus ke atas. Mungkin saat ini kita
sedang menyiapkan pondasi yang kuat dan kokoh untuk meraih kesuksesan, seperti
yang dialami oleh akar-akar pada pohon bambu. Bisa jadi pula ranting-ranting sedang menjalar ke
samping-sampingnya, mencoba merangkul tanaman-tanaman sekitarnya.
Maka pada saat itu mungkin kita mencoba mengumpulkan palajaran-pelajaran
berharga pada kegagalan dan mengumpulkannya menjadi satu kekuatan yang luar
biasa. Namun ada saatnya nanti dengan
cepat melesat tumbuh meninggi. Dan saat itu anda telah benar-benar kokoh.
Kesuksesan anda tak terbendung.
Maka, nikmati
perjalanan melewati anak-anak tangga bernama kegagalan ini. Bersabarlah, anda
sudah di jalan yang tepat. Tinggal beberapa langkah lagi.
Maka hitunglah kegagalan itu seperti anda menghitung
umur. Secara
bilangan bertambah, tapi hakikatnya berkurang.
Artinya secara jumlah kegagalan memang bertambah; sekali,
dua kali, tiga kali.
Tapi secara
hakikat berkurang karena semakin banyak gagal, semakin banyak pelajaran yang
diambil dan semakin dekatlah dengan
tangga kesuksesan.
Jadi jangan lagi takut akan kegagalan, ia memberikan pelajara
yang takkan mungkin anda peroleh dari manapun. Berani gagal berarti kesuksesan
di genggaman anda. Berani gagal berarti kesuksesan selangkah lebih dekat dengan
anda.
Karenanya percayalah..
“Kesuksesan, sejatinya adalah anak tangga terakhir dari kegagalan”.